Kecemasan, ketakutan berlebihan, depresi kini banyak dibicarakan imbas dari meningkatnya kesadaran tentang kesehatan mental.
Kondisi kesehatan ini banyak dialami orang dewasa, bahkan beberapa di antaranya memutuskan bunuh diri.
Depresi dapat mempengaruhi kehidupan dengan mempengaruhi suasana hati, menjadikan penderitanya memiliki produktivitas lebih rendah.
Berikut ulasan mengenai depresi, ciri-ciri, dan cara mengatasinya, dilansir dari Healthline dan Medicalnewstoday.
Depresi merupakan gangguan suasana hati yang meliputi sedih, cemas, takut dan marah yang berlangsung lama.
Berbeda dengan kesedihan yang umumnya dirasakan semua orang di dunia yang merupakan siklus dalam kehidupan dan belangsung sebentar, kesedihan yang timbul dari depresi justru berlangsung relatif lama, menghitung minggu, bulan, bahkan tahun.
Gejala depresi Depresi yang dialami seseorang dapat diketahui jika mengalami berbagai gejala.
Gejala-gejala ini bisa merupakan gejala psikologis maupun fisik, seperti:-Perubahan suasana hati yang terjadi terus menerus.-Kehilangan minat atau hobi.-Perubahan nafsu makan yang berimbas pada perubahan berat badan.-Gelisah -Kelelahan -Kebanyakan tidur atau sulit tidur -Merasa tidak berguna secara berlebihan.-Merasa bersalah secara berlebihan.-Kesulitan membuat keputusan dan sulit fokus.
-Bertambah atau berkurangnya gairah seksual.-Memikirkan upaya bunuh diri.
Setelah merasakan gejala depresi ini sebanyak lima atau lebih selama dua minggu, dokter biasanya akan menyimpulkan pasien menderita depresi.
Sakit kepala dan masalah pencernaan juga dapat ditimbulkan oleh depresi.
Bisakah disembuhkan? Depresi dapat diatasi dengan perawatan atau pemulihan yang menggabungkan terapi gaya hidup dengan penggunaan obat-obatan medis.
Biasanya dokter akan meresepkan obat untuk penderita depresi.
Obat-obatan ini berupa antidepresan seperti: -Inhibitor rauptake serotonin selektif.
Obat ini merupakan antidepresan yang paling sedikit efek samping.
Namun, untuk wanita hamil dan penderita glaukoma sudut sempit disarankan berkonsultasi terlebih dulu dengan ahli.
-Serotonin dan norepinefrin reuptake inhibitor.
Obat ini mengatasi depresi dengan cara meningkatkan jumlah neurotransmiter serotonin dan norepinefrin di otak.
Sama dengan inhibitor reuptake serotonin, obat ini juga tidak disarankan untuk penderita penyakit glaukoma sudut sempit dan penderita penyakit hati dan ginjal.
-Antidepresan trisiklik dan tetrasiklik.
Dua antidepresan ini dapat mengobati depresi dengan cara yang sama dengan serotonin dan norepinefrin reuptake, yaitu dengan meningkatkan jumlah neurotransmiter serotonin dan norepinefrin di otak.
Obat ini juga harus digunakan dengan saran dokter untuk penderita penyakit hati.
Terapi gaya hidup yang dilakukan untuk mengatasi depresi adalah sebagai berikut: -Psikoterapi -Terapi perilaku kognitif -Terapi perilaku dikletis -Terapi psikodinamik -Terapi cahaya -Terapi kejang listrik -Terapi alternatif meliputi meditasi dan akupunktur Meskipun mungkin tidak akan terlalu berpengaruh seperti mengobati depresi dengan perawatan terapi dan obat, ada beberapa hal yang dapat mengobati depresi secara alami, seperti olahraga rutin 3-5 hari seminggu, minum suplemen yang mengandung S-adenosil-L-metionin atau 5hidroksitriptofan, asam lemak omega-3, yang dapat meringankan gejala depresi, juga suplemen yang mengandung vitamin B dan vitamin D.