Ada beberapa cara atau tips sebagai upaya mencegah perundungan menurut psikolog pendidikan dan Wakil Rektor IV Universitas Pancasila (UP), Diennaryati Tjokrosuprihatono.
“Pertama adalah wellbeing, jadi anak harus memiliki rasa bahagia, kepuasan, tingkat stres yang rendah, secara fisik dan mental, serta memiliki kualitas hidup yang layak,” katanya.
Kedua adalah perilaku prososial.
Hal ini merupakan kemampuan anak untuk memberikan manfaat dan membuat nyaman orang-orang yang ada di sekitarnya, seperti membantu, berbagi, dan membuat nyaman.
Kemampuan ini sangat penting untuk menyiapkan anak-anak agar dapat diterima di lingkungan sosial.
Selain itu, orang tua juga harus mendidik anak-anak dengan prinsip delapan K, yakni kasih sayang, keteladanan, komunikasi dua arah, kenyamanan, kebersamaan, kesempatan, keunikan anak, dan keadilan.
Jadi, kita harus menyayangi anak dan memberikan pendidikan yang baik dalam keluarga dengan mempertimbangkan tingkah laku anak sebagai fondasi anak berhubungan dengan lingkungan luar demi masa depannya.
Ia menjelaskan penyebab perundungan karena manusia pada dasarnya memiliki death insting di samping life insting.
“Perundungan juga disebabkan oleh hasil belajar sosial yang kurang baik dari lingkungan rumah, sekolah, maupun masyarakat sehingga tidak memiliki perilaku psikososial.
Jadi siapa yang bertanggung jawab terhadap terjadinya perundungan? Ada keluarga, sekolah, dan masyarakat,” tegasnya.
Pembentukan awal kepercayaan diri, harga diri, dan konsep diri positif adalah keluarga sehingga pola asuh orang tua yang cenderung otoriter dan banyak menghukum, baik secara verbal, fisik, berdampak besar dalam pembentukan sikap anak.
Sementara sekolah sebagai lingkungan kedua anak terlalu fokus pada kegiatan kognitif semata, bahkan apatis dengan kenyataan perundungan yang terjadi.
Selain itu, sekolah kurang konsisten dalam menegakkan disiplin dan panutan dari para guru juga mempengaruhi sikap anak.
Diennaryati juga menyampaikan kurangnya film cerita, serial, baik film besar atau televisi, yang mengajarkan kehidupan bersosialisasi dan nilai-nilai moral serta kebaikan.