Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Bjorka Ungkap Data Muchdi hingga Istana Presiden

Top 3 Tekno Berita Hari Ini dimulai dari topik tentang pembocor Bjorka membagikan tulisannya di Twitter tentang kronologis pembunuhan tokoh hak asasi manusia Munir setelah mendapatkan banyak permintaan dari netizen.

Dalam postingannya, Bjorka mengungkap data personal lengkap Muhdi Pr.

mulai dari nomor ponsel, nama lengkap, alamat, dan riwayat hidupnya.

Berita terpopuler selanjutnya tentang alasan Bjorka mengungkap data-data sensitif pejabat, institusi, dan warga Indonesia beberapa hari terakhir ini.

Terbaru, melalui akun Twitter, pembocor tersebut mengungkap data personal lengkap dari Muchdi terkait kematian aktivis hak asasi manusia Munir.

Selain itu, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menyatakan telah berkoordinasi dengan penyelenggara atau penyedia sistem elektronik (PSE) di lingkungan Kementerian Sekretariat Negara guna menindaklanjuti dugaan kebocoran data dengan nama Bjorka di baliknya.

Arsip surat menyurat Presiden Joko Widodo, termasuk yang berasal dari Badan Intelejen Negara atau BIN, adalah yang terkini dari sejumlah kasus data pribadi di Tanah Air yang berhasil ‘diobok-obok’ Bjorka.

1.

Soal Munir, Bjorka Ungkap Data Personal Muchdi Setelah mendapatkan banyak permintaan dari netizen, pembocor Bjorka membagikan tulisannya di Twitter tentang kronologis pembunuhan tokoh hak asasi manusia Munir.

Dalam postingannya, Bjorka mengungkap data personal lengkap Muhdi Pr.

mulai dari nomor ponsel, nama lengkap, alamat, dan riwayat hidupnya.

Bjorka menulis bahwa Munir adalah koordinator KontraS yang sangat vokal mengungkapkan bahwa pelaku penculikan 13 aktivis periode 1997-1998 adalah anggota Kopassus yang dikenal dengan Tim Operasi Mawar.

“Akibat pengungkapan itu, Muchdi Purwopranjono, Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus, menjadi tidak senang dengan Munir.

Akibatnya, Muchdi harus diberhentikan dari jabatan barunya selama 52 hari,” tulisnya yang dibagikan ke Twitter.

2.

Alasan Bjorka Bocorkan Data Sensitif di Indonesia dan Sindir Twitter Pembocor Bjorka telah mengungkap data-data sensitif pejabat, institusi, dan warga Indonesia beberapa hari terakhir ini.

Terbaru, melalui akun Twitter, pembocor tersebut mengungkap data personal lengkap dari Muchdi terkait kematian aktivis hak asasi manusia Munir.

Sebelumnya, Bjorka melalui grup Telegram mengklaim telah meretas surat menyurat milik Presiden Joko Widodo, termasuk surat dari BIN.

Klaim Bjorka itu disebarluaskan oleh sebuah akun Twitter “DarkTracer: DarkWeb Criminal Intelligence”.

Di akun twitter miliknya, @bjorkanism, dia menyebutkan bahwa, “Ini adalah era baru untuk menunjukkan secara berbeda.

Tidak ada yang akan berubah jika orang bodoh masih diberi kekuatan yang sangat besar.

Pemimpin tertinggi dalam teknologi harus ditugaskan kepada seseorang yang mengerti, bukan politisi dan bukan seseorang dari Angkatan Bersenjata, karena mereka hanyalah orang-orang bodoh,” tulisnya.

Dia menambahkan, “Saya hanya ingin menunjukkan betapa mudahnya bagi saya untuk masuk ke berbagai pintu karena kebijakan perlindungan data yang buruk, apalagi jika dikelola oleh pemerintah.

Saya punya teman orang indonesia yang baik di Warsawa, dan dia bercerita banyak tentang betapa kacaunya Indonesia.

Saya melakukan ini untuknya,” ujarnya.

3.

Bjorka ‘Obok-obok’ Data sampai ke Istana Presiden, Ini Reaksi BSSN Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menyatakan telah berkoordinasi dengan penyelenggara atau penyedia sistem elektronik (PSE) di lingkungan Kementerian Sekretariat Negara guna menindaklanjuti dugaan kebocoran data dengan nama Bjorka di baliknya.

Arsip surat menyurat Presiden Joko Widodo, termasuk yang berasal dari Badan Intelejen Negara atau BIN, adalah yang terkini dari sejumlah kasus data pribadi di Tanah Air yang berhasil ‘diobok-obok’ Bjorka.

BSSN, kata juru bicaranya Ariandi Putra, telah menelusuri terhadap beberapa dugaan insiden kebocoran data yang terjadi dan memvalidasi data-data yang dipublikasikan.

“BSSN telah berkoordinasi dengan setiap PSE yang diduga mengalami insiden kebocoran data, termasuk dengan PSE di lingkungan Kementerian Sekretariat Negara,” bunyi keterangan pers atas nama Juru Bicara BSSN Ariandi Putra yang diterima di Jakarta, Sabtu 10 September 2022.

BSSN mengaku telah dan sedang melakukan upaya-upaya mitigasi cepat bersama PSE terkait, guna memperkuat sistem keamanan siber demi mencegah risiko lebih besar terhadap beberapa PSE tersebut.

Selain itu, BSSN juga telah berkoordinasi dengan Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri untuk mengambil langkah-langkah penegakan hukum.

Simak Top 3 Tekno Berita Hari Ini lainnya di Tempo.co.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *